Menurut laporan IQNA dilansir dari www.yenisafak.com, serangan teroris terhadap dua Gereja Kristen pada bulan Maret lalu, yang menewaskan 51 Muslim, pertama kali diupload di Facebook dan kemudian dibagikan di Twitter, YouTube, WhatsApp dan Telegram.
"Pemerintah Selandia Baru menginvestasikan sekitar $ 11 juta selama empat tahun untuk memerangi konten teroris dan radikalis di dunia maya," kata Ardern pada konferensi pers.
Dia menambahakan, investasi ini akan menggandakan jumlah penelitian, upaya hukum dan intelijen untuk mencegah ekstremisme. Melawan konten ekstremis di dunia maya adalah bagian penting dari respons kita terhadap serangan teroris 15 Maret.