Russia Today melaporkan, laporan tersebut, yang disusun oleh Beltrew, menyatakan bahwa lebih dari setengah penduduk Yaman mengandalkan bantuan makanan dari luar negeri, yang semkin menambah masalah mereka akibat penyebaran Covid-19.
“2020 adalah tahun terburuk di Yaman dalam hal jumlah orang yang membutuhkan bantuan makanan,” kata surat kabar itu mengutip dari anggota Jaringan Sistem Peringatan Dini Kelaparan.
Menurut sejumlah laporan PBB, dengan dimulainya tahun baru, sekitar 2,4 juta anak-anak Yaman berada di ambang kelaparan akibat konflik dan penurunan bantuan kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dalam laporan itu dengan mengisyaratkan pemotongan program-program vital PBB, termasuk program terkait menangani anak-anak yang kekurangan gizi, memperingatkan Lonceng bahaya berdering untuk dimulainya kemungkinan kelaparan pada minggu ini.
Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pekan lalu bahwa produksi biji-bijian di Yaman tahun ini hanya 365.000 ton, setengah dari panen tahun-tahun sebelum perang.
Pernyataan yang dikeluarkan dari serangan udara yang dilakukan sejak awal konflik di Yaman menunjukkan bahwa sejauh ini 680 serangan udara telah dilakukan oleh Liga Arab di lahan pertanian di berbagai bagian Yaman. (hry)