IQNA

Pariwisata Halal di Indonesia dan Ekspos dalam Ekonomi Global

4:59 - June 16, 2021
Berita ID: 3475430
TEHERAN (IQNA) - Menurut pejabat Indonesia, pariwisata merupakan salah satu sektor yang terkena dampak pandemi Covid-19 dan paling lambat pulih. Pemerintah Indonesia bertujuan untuk pamer di ekonomi global dengan memanfaatkan industri, awalnya untuk membawa kembali 50 hingga 55 juta wisatawan domestik untuk meningkatkan pariwisata.

Menurut IQNA, pandemi Covid-19 di dunia, selain mempengaruhi ekonomi mikro dan industri besar negara-negara, telah menyebabkan banyak pekerjaan di industri yang membutuhkan hubungan dekat dengan pelanggan menghilang atau menyaksikan perubahan besar.

Sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia, Indonesia merupakan salah satu tujuan wisata terpenting di Asia Tenggara. Pariwisata di Indonesia adalah salah satu sektor terpenting perekonomian negara serta sumber pendapatan devisa yang signifikan, dan menurut Jakarta Post, pada tahun 2017 masuk dalam peringkat 20 besar industri pariwisata di dunia. Indonesia menempati urutan ketiga di Asia dalam hal tingkat pertumbuhan dan pertama di Asia Tenggara dalam industri pariwisata.

Selain itu, Indonesia telah memantapkan dirinya sebagai pilihan pertama banyak wisatawan untuk wisata halal karena investasi yang sangat baik yang dilakukan di negara ini. Melengkapi hotel dan resor dengan musholla dan langkah-langkah seperti memisahkan kolam renang di kawasan wisata negara seperti Bali di antara langkah-langkah ini.

Pariwisata Halal di Indonesia dan Ekspos dalam Ekonomi Global

Pada tahun 2018, Denpasar, Jakarta dan Batam termasuk di antara 10 kota teratas di dunia dalam hal pertumbuhan pesat pariwisata. Indonesia memiliki budaya yang kaya dan beragam, dan pada tahun 2019 saja tercatat kedatangan 16,10 juta wisman, meningkat 1,9% dibandingkan tahun 2018.

Dengan ini semua, pandemi Covid-19 menghancurkan semua rasio ini. Meskipun industri pariwisata Indonesia mengalami wabah flu burung pada tahun 2006, prevalensi dan luasnya virus corona lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.

Pariwisata Halal di Indonesia dan Ekspos dalam Ekonomi Global

Negara ini mengalami penurunan 75 persen turis asing pada tahun 2020. Sebagai contoh, negara bagian Bali, di mana 54% penduduknya aktif di industri pariwisata, mengalami penurunan pekerjaan dan pendapatan yang signifikan, dan pada kuartal terakhir tahun 2020, ekonominya menyusut 12,21% dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun, pemerintah Indonesia, seiring dengan berlanjutnya proses vaksinasi corona di dalam negeri, sudah memiliki rencana untuk mengembalikan industri pariwisata Tanah Air seperti semula. Salah satu program tersebut adalah bantuan hibah sektor pariwisata.

Pariwisata Halal di Indonesia dan Ekspos dalam Ekonomi Global

Sebagaimana yang dilaporkan media-media Indonesia, hingga saat ini, 119 (sekitar 76%) dari 157 hotel dan resor Bali Hotels Association (BHA) memiliki Sertifikat Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan (CHSE) oleh pemerintah Pusat yang telah menyetujui mereka sebagai pusat yang aman dan sesuai dengan protokol kesehatan. Di sisi lain, lebih dari 90.000 pekerja dan karyawan yang aktif di industri pariwisata telah mendaftar untuk menerima vaksin Corona dosis pertama. Juga, 25 hotel dan resor di Bali menjadi sukarelawan sebagai pusat vaksinasi dan menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia mereka untuk tujuan ini.

Pariwisata Halal di Indonesia dan Ekspos dalam Ekonomi Global

Selain itu semua, tiga wilayah di Bali telah ditetapkan sebagai kawasan hijau, dan hampir 100 persen dari mereka yang hadir menerima dosis pertama vaksin pada awal April. (hry)

 

3977167

captcha