IQNA

Penjelasan Dua Aspek Rahmat Ilahi dalam Alquran

8:49 - April 05, 2022
Berita ID: 3476666
TEHERAN (IQNA) - Rahmat Ilahi diungkapkan dengan dua kata Rahman dan Rahim dalam Alquran, dan perbedaan semantik antara kedua kata ini memiliki beberapa poin menarik yang telah diperhatikan oleh para penafsir Alquran.

Surah Hamdalah adalah surah pertama Alquran dan telah ditafsirkan sebagai "induk Alquran". Hamdalah demikian juga dianggap sebagai surah Alquran yang tertinggi dan paling mulia, karena Allah dalam ayat 87 surah Al-Hijr menganggapnya setara dengan Alquran yang agung, dan dalam salat, surah Hamdalah harus dibaca dan surah lainnya tidak bisa menggantikannya.

Rahmat Ilahi

Surah Hamdalah dimulai dengan pengagungan nama Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. “ Tuhan telah berulang kali memperkenalkan diri dengan dua sifat baik ini (Rahman dan Rahim). Dalam perbedaan antara kedua kata ini dikatakan: “Rahman berarti banyaknya dan melimpahnya rahmat Ilahi, yang meliputi semua hamba, baik yang beriman maupun yang kafir, dan Rahim berarti rahmat yang kekal dan berkah yang kekal dari Allah, yang khusus untuk hamba-hamba yang mukmin”. (Al-Mizan)

Diriwayatkan dari Nabi, “Tuhan memiliki seratus berkah dan mengirim salah satunya ke bumi dan membaginya di antara makhluk-Nya. Dengan satu rahmat itulah makhluk-makhluk itu baik satu sama lain dan saling mencintai. Dan dengan 99 rahmat lainnya itu, pada hari kiamat, Dia akan memberikan rahmat kepada hamba-hamba-Nya”. (Majma' al-Bayan)

Tentu saja, jelas bahwa penafsiran 100 brahmatelas kasihan adalah untuk bisa dipahami pikiran, karena rahmat ilahi tidak terbatas dan tidak terhitung.

Jalan yang lurus

Jalan yang lurus berarti jalan yang jelas, lebar dan mulus yang tidak menyimpang ke segala arah dan itu berarti dalam ayat-ayat Alquran, agama yang menyembah Tuhan dan agama yang benar dan taat kepada perintah-perintah Allah.

Selain surah Hamdalah ayat 7, dalam surah Al-An'am ayat 161 kita membaca: "Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku telah memberiku petunjuk ke jalan yang lurus, agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus. Dia (Ibrahim) tidak termasuk orang-orang musyrik." Dalam ayat 59 surah An-Nisa', jalan yang lurus ini dijelaskan dengan ketaatan kepada tiga hal: "Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian." (HRY)

 

 

captcha