IQNA

Pengakuan Menteri Dalam Negeri Jerman atas Diskriminasi terhadap Muslim

11:22 - July 01, 2023
Berita ID: 3478583
JERMAN (IQNA) - Menanggapi laporan tentang situasi umat Islam di negara itu, Menteri Dalam Negeri Jerman mengakui bahwa banyak dari merePengakuan Menteri Dalam Negeri Jerman atas Diskriminasi terhadap Muslimka menderita isolasi, diskriminasi, kebencian agama, dan kekerasan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Iqna mengutip Al Jazeera, laporan komite independen di Jerman tentang situasi umat Islam di negeri ini diterbitkan Kamis.

Dalam laporan ini disebutkan bahwa meningkatnya diskriminasi terhadap umat Islam di masyarakat negeri ini membutuhkan lebih banyak tindakan untuk memerangi kebencian dan diskriminasi terhadap mereka.

Komite yang ditugaskan oleh pemerintah Jerman untuk melakukan penelitian ini mengumumkan bahwa Muslim adalah minoritas yang lebih terdiskriminasi daripada minoritas lain di Jerman.

Menanggapi laporan ini, Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengatakan bahwa banyak umat Islam di negara ini, yang jumlahnya mencapai lima juta lima ribu orang, menderita kebencian agama, isolasi, diskriminasi dan kekerasan setiap hari.

Nancy Faeser juga mengumumkan bahwa pemerintah Jerman akan meninjau hasil laporan ini dan rekomendasinya serta bekerja untuk memerangi diskriminasi dan melindungi Muslim dengan lebih baik.

Komite ini, yang terdiri dari dua belas orang, menyatakan dalam laporan bahwa penelitian menunjukkan sekitar separuh orang Jerman mempercayai apa yang dikatakan terhadap Muslim, dan ini memberikan tempat berkembang biak yang berbahaya bagi kelompok ekstremis.

Menurut pengumuman komite ini, bahkan ini mencakup Muslim yang lahir di Jerman, dan Islamofobia menyebut mereka orang asing. Selain itu, menurut laporan ini, Islam sering digambarkan sebagai agama terbelakang dan perempuan berhijab menghadapi kekerasan ekstrem.

Dalam laporan ini disebutkan tentang pendekatan media Jerman terhadap Muslim.  90% film yang dilihat komite ini memiliki pandangan negatif terhadap Muslim, dan dalam film-film ini, Muslim biasanya dikaitkan dengan perang dan kekerasan, serangan teroris, dan penindasan terhadap wanita Muslim.

Komite merekomendasikan pemerintah untuk membentuk gugus tugas untuk menangani fanatisme terhadap umat Islam dan untuk mendirikan pusat pengaduan. Komite tersebut juga menekankan, pendidikan harus disediakan di sekolah, kantor polisi, kantor pemerintah, perusahaan media dan hiburan untuk menghadapi citra negatif umat Islam, sementara buku teks dan program pendidikan harus direvisi.

Mantan Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer meluncurkan komite itu pada 2020 setelah seorang ekstremis membunuh 10 Muslim dan melukai lima lainnya di kota Hanau. Serangan itu mendorong organisasi hak asasi manusia untuk memperingatkan tumbuhnya Islamofobia di Jerman. (HRY)

 

4151359

captcha